Walaupun ada pedoman menentukan kebutuhan bahan dengan cara di ukur, cara yang paling mudah adalah lansung menpelkan bahan blacu pada tubuh boneka/dummy. Berikut ini cara menentukan berapa panjang dan lebar bahan yang diperlukan untuk pola dasar bagian bawah.
Menentukan berapa panjang bahan yang diperlukan untuk pola dasar bagian muka, caranya adalah: sisakan bahan 3 cm pada bagian pinggang(untuk kampuh garis pinggang rok), kemudian tarik bahan ke bagian bawah melalui garis tengah muka sepanjang yang diinginkan, dari batas panjang yang diinginkan tambahkan lagi 3 cm untuk kelebihan pada bagian kelim.
Menentukan berapa lebar bahan yang diperlukan untuk pola dasar bagian muka, caranya adalah: sisakan bahan 5 cm pada garis tengah muka, kemudian tarik bahan dari tengah muka ke bagian sisi dimulai dari garis tinggi pinggul, selanjutnya diratakan bagian atas dan bagian bawah. Kemudian sampai pada garis sisi, tambahkan 3 cm(untuk kampuh). Demikian pula untuk bagian belakangnya. Cara menentukan kebutuhan bahan yang sudah diuraikan di atas apabila digambarkan dapat dilihat sebagaimana gambar berikut ini.
Keterangan Menentukan Panjang Bahan Yang dibutuhkan
Contoh: Panjang Rok yang akan dibuat = 50 cm
Kampuh pinggang = 3 cm
Kampuh atau kelim = 3 cm
Maka = 50 + 3 + 3 = 56 cm
Jadi = Panjang bahan yang dibutuhkan adalah 56 cm
Keterangan Menentukan Lebar Bahan Yang dibutuhkan
H =Hips =Lingkar Pinggul
Kelonggaran = adalah kelonggaran untuk lingkar pinggul dan ditambah dengan sisi = 3 cm
Contoh H = 88 = 3 cm
Kelonggaran pinggul = 1 cm = 3 cm
Kampuh sisi = 3 cm
Kampuh untuk tengah muka atau tengah belakang = 5 cm
Maka = H : 4 = 88 : 4 = 22 = 22 + 1 + 3 + 5 = 31 cm
Jadi Lebar bahan yang dibutuhkan adalah 31 cm.
Ukuran bahan belacu/caliko untuk pola dasar rok dengan teknik drapping adalah
1) Bagian belakang
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bagian pinggir adalah kelebihan bahan yang disisakan untuk bagian tengah belakang, 1 cm adalah kelebihan untuk kelonggaran dan 3 cm adalah untuk kampuh bagian sisi, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus, adalah garis lurus tengah belakang. Garis putus-putus melebar, adalah garis batas lebar pinggul pada titik pinggul tertinggi yang diukur tegak lurus dari garis tengah belakang sampai batas garis sisi, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL). Dengan penjelasan ini, maka ukuran yang digunakan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.
2) Bagian muka
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bagian pinggir adalah kelebihan bahan yang disisakan untuk bagian tengah muka, dan 1 cm adalah kelebihan untuk kelonggaran, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus adalah garis lurus tengah muka. Garis melebar, adalah garis batas tinggi pinggul yang diukur tegak lurus dari garis tengah muka, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL).. Dengan penjelasan ini, maka ukuran yang digunakan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.
1. Memulir Bagian Muka (membuat pola rok bagian muka)
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai mendraping atau memulir pada paspop/boneka adalah menyiapkan bahan belacu/muslin. Bahan yang sudah rapi, dilengkapi dengan tanda-tanda sebagaimana yang sudah dilihat pada gambar. Membuat pola rok teknik drapping bagian muka dilakukan dengan beberapa langkah kerja sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.
a) Menyemat bahan draping pada boneka
Yang menjadi pekerjaan kunci dalam membuat pola dasar rok dengan teknik draping adalah garis tengah muka dan garis tinggi pinggul. Dua garis horizontal dan garis fertikal ini, harus tepat pada garis body line dan tidak boleh bergerak, jadi urutan menyemat bahan pada boneka adalah:
(a) Pada titik pinggang tengah muka
(b) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian tengah muka
(c) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian sisi
b) Menata rok pada bagian pinggang.
Yang perlu diperhatikan pada saat menata bahan pada bagian pinggang adalah:
Contoh: Panjang Rok yang akan dibuat = 50 cm
Kampuh pinggang = 3 cm
Kampuh atau kelim = 3 cm
Maka = 50 + 3 + 3 = 56 cm
Jadi = Panjang bahan yang dibutuhkan adalah 56 cm
Keterangan Menentukan Lebar Bahan Yang dibutuhkan
H =Hips =Lingkar Pinggul
Kelonggaran = adalah kelonggaran untuk lingkar pinggul dan ditambah dengan sisi = 3 cm
Contoh H = 88 = 3 cm
Kelonggaran pinggul = 1 cm = 3 cm
Kampuh sisi = 3 cm
Kampuh untuk tengah muka atau tengah belakang = 5 cm
Maka = H : 4 = 88 : 4 = 22 = 22 + 1 + 3 + 5 = 31 cm
Jadi Lebar bahan yang dibutuhkan adalah 31 cm.
Ukuran bahan belacu/caliko untuk pola dasar rok dengan teknik drapping adalah
1) Bagian belakang
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bagian pinggir adalah kelebihan bahan yang disisakan untuk bagian tengah belakang, 1 cm adalah kelebihan untuk kelonggaran dan 3 cm adalah untuk kampuh bagian sisi, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus, adalah garis lurus tengah belakang. Garis putus-putus melebar, adalah garis batas lebar pinggul pada titik pinggul tertinggi yang diukur tegak lurus dari garis tengah belakang sampai batas garis sisi, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL). Dengan penjelasan ini, maka ukuran yang digunakan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.
2) Bagian muka
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bagian pinggir adalah kelebihan bahan yang disisakan untuk bagian tengah muka, dan 1 cm adalah kelebihan untuk kelonggaran, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus adalah garis lurus tengah muka. Garis melebar, adalah garis batas tinggi pinggul yang diukur tegak lurus dari garis tengah muka, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL).. Dengan penjelasan ini, maka ukuran yang digunakan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.
1. Memulir Bagian Muka (membuat pola rok bagian muka)
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai mendraping atau memulir pada paspop/boneka adalah menyiapkan bahan belacu/muslin. Bahan yang sudah rapi, dilengkapi dengan tanda-tanda sebagaimana yang sudah dilihat pada gambar. Membuat pola rok teknik drapping bagian muka dilakukan dengan beberapa langkah kerja sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.
a) Menyemat bahan draping pada boneka
Yang menjadi pekerjaan kunci dalam membuat pola dasar rok dengan teknik draping adalah garis tengah muka dan garis tinggi pinggul. Dua garis horizontal dan garis fertikal ini, harus tepat pada garis body line dan tidak boleh bergerak, jadi urutan menyemat bahan pada boneka adalah:
(a) Pada titik pinggang tengah muka
(b) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian tengah muka
(c) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian sisi
b) Menata rok pada bagian pinggang.
Yang perlu diperhatikan pada saat menata bahan pada bagian pinggang adalah:
- Pada saat menata bahan pada bagian pinggang, kampuh yang dilebihkan 3 cm dapat di gunting, agar tidak mengganggu pada saat membuat kupnat/lipit pantas.
- Jangan sampai ada serat bahan dipaksakan pada saat membuat lipit pantas/kupnat. Lipit atau kupnat di buat mengikuti jatuhnya bahan atau arah serat.
- Kalau akan membuang bahan pada bagian sisi, usahakan tidak lebih dari 2,5 cm masuk dari garis lurus(garis bantu). Apabila terlalu banyak membuang bahan di sisi akan mempengaruhi jatuh bahan pada bagian pinggul ke bawah.
- Apabila sisa bahan yang akan di kupnat 5 cm, kupnat dapat dibuat satu, dengan cara separohnya(2,5 cm) di buang ke sisi dan 2, 5 cm lagi untuk kupnat.
- Apabila sisa bahan yang akan di kupnat cukup banyak, sebaiknya dibuat kupnatnya dua.
- Baik membuang bahan di sisi maupun membuat kupnat usahakan satu kupnat lebarnya tidak lebih dari 3 cm.
2. Memulir Bagian Belakang(membuat pola rok bagian belakang)
Memulir atau membuat pola dasar draping rok bagian belakang cara dan teknik serta prinsipnya sama dengan pembuatan pola rok draping bagian muka.
a) Menyemat bahan draping pada boneka/model
Yang menjadi pekerjaan kunci dalam membuat pola dasar rok dengan teknik draping bagian belakang, prinsipnya sama dengan bagian muka yaitu garis tengah belakang dan garis tinggi pinggul. Dua garis horizontal dan garis fertikal ini, harus tepat pada garis bidy line dan tidak boleh bergerak, yang di atur hanya sisa bahan pada bagian pinggang, jadi urutan menyemat bahan pada boneka adalah:
(a) Pada titik pinggang tengah belakang.(b) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian tengah belakang.
(c) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bagian sisi
b) Menata rok pada bagian pinggang.
Yang perlu diperhatikan pada saat menata bahan pada bagian pinggang adalah:
- Pada saat menata bahan pada bagian pinggang, kampuh yang dilebihkan 3 cm dapat di gunting, agar tidak mengganggu pada saat membuat kupnat/lipit pantas.
- Jangan sampai ada serat bahan dipaksakan pada saat membuat lipit pantas/kupnat. Lipit atau kupnat di buat mengikuti jatuhnya bahan atau arah serat.
- Kalau akan membuang bahan pada bagian sisi, usahakan tidak lebih dari 2,5 cm masuk dari garis lurus(garis bantu). Apabila terlalu banyak membuang bahan di sisi akan mempengaruhi jatuh bahan pada bagian pinggul ke bawah.
- Apabila sisa bahan yang akan di kupnat 5 cm, kupnat dapat dibuat satu, dengan cara separohnya(2,5 cm) di buang ke sisi dan 2, 5 cm lagi untuk kupnat.
- Apabila sisa bahan yang akan di kupnat cukup banyak, sebaiknya dibuat kupnatnya dua.
- Baik membuang bahan di sisi maupun membuat kupnat usahakan satu kupnat lebarnya tidak lebih dari 3 cm.
- Semakin kecil lebar kupnat semakin kecil atau sedikit lebar bahan yang dibuang pada bagian sisi akan semakin lebih baik.
3. Menyatukan Pola Depan dan Belakang
Setelah Pola bagian muka dan belakang selesai, pekerjaan terakhir adalah menyatukan pola muka dengan pola belakang agar di evaluasi ketepatan garis pola dengan garis tubuh, maksudnya adalah, hasil draping bagian muka garispola pada pinggang dan pinggul harus sama, oleh sebab itu apabila ada perbedaan atau selisih, pada saat menyatukan pola muka dan belakang, supaya diperbaiki. Cara menyatukan pola muka dengan belakang adalah sebagaimana terlihat pada gambar:
- Kampuh sisi bagian belakang lepas atau tidak di lipat dan di arahkan ke bagian muka;
- Kampuh sisi bagian muka supaya dilipat, agar dapat melihat pertemuan titik dan garis pinggang serta pinggul;
- Rapikan kembali garis pola, yang merupakan garis yang sudah disempurnakan dan siap untuk menjadi garis pola;
- Hasil draping apabila dilihat dari muka, sisi dan belakang, harus terlihat rata baik tengah muka, tengah belakang, maupun pada bagian kelim harus rata, tidak ada yang terlihat turun atau naik atau melenting, semua rapi, tenang dan jatuh bahan secara alami.